Rabu, 09 April 2014

Dan Dimanakah Ujung Perjalanan ini?


“Bila kau mengunjungi suatu tempat, jangan pernah lupa meninggalkan jejak. Agar kau mudah kembali saat tersesat…”
            Bagiku, perjalanan bukan sekadar pergi dan kembali. Lebih dari memberi kepuasan batin, kau justru menemukan hal baru yang kelak menjadikanmu pribadi yang lebih baik di masa depan.
Kau memang tidak akan mengunjungi semua tempat agar bisa merasakan dan mendapatkan pengalamannya. Untuk itulah, perbanyak mendengarkan. Hidup tak kan berjalan dengan baik bila kau hanya sibuk dengan ambisi-ambisi dalam dirimu.
            Lihatlah, air sungai, air danau, bahkan air yang tergenang di jalanan itu. Dasar sungai justru terlihat jelas saat air itu tenang. Begitu juga dengan hidup ini. Kau harus tenang dalam situasi apapun agar kau bisa mengambil keputusan dengan baik. Bila kau terlalu tergesa-gesa, panik, semua akan sulit dipikirkan. Pada akhirnya akan menimbulkan penderitaan panjang dalam hidupmu.
***
            “Aku ingin sekali merantau ke tempat yang jauh. Hidup di tempat yang tak seorang pun mengenalku. Semua kumulai dari nol. Ah, seandainya ayah mengizinkanku….”
            Nunik menatap kaca jendela kamarnya yang berembun. Sampai kapan ia akan hidup dengan aturan menyebalkan ini? Suatu saat Nunik, suatu saat kau akan keliling dunia tanpa seorang pun bisa mencegahmu. Hatinya berbisik. Suara itu terasa menggema. Kuat sekali.
            Benarkah?
            Nunik kembali melanjutkan pelajaran TOEFL-nya. Ini satu-satunya cara untuk mewujudkan impian itu. Dia harus semangat. Bila ayah masih belum mengizinkan, dia akan mendaftar setiap tahun. Sampai tak seorang pun bisa mencegahnya. Sampai dunia bertekuk lutut dan merayakan kemenangannya.
***
            “Bila kau terlalu menginginkan sesuatu, maka sesungguhnya kau tidak mengerti hakikat dari keinginan itu sendiri…”
            “Maksudnya?” Nunik penasaran.
            “Hei, aku tidak akan menjelaskan. Kau harus pahami sendiri hal itu.”
            “Tapi kau harus menjelaskannya padaku. Kau tidak bisa seenaknya berbicara kepadaku. Atau jangan-jangan…, kau sendiri tidak paham dengan apa yang kau katakan?”
            Lelaki itu terkekeh. Pergi meninggalkan Nunik.
            “Hei, kau tidak bisa pergi begitu saja. Kau harus bertanggung jawab dengan apa yang kau katakan!”
            Bilur hujan mulai besar. Wajah Nunik basah, ia urung beranjak. 
***
Kemana akan kuakhiri perjalanan ini?
Entahlah. Yang kutahu, aku ingin terus lebih baik. Meluruskan niat, menjadikan segala hal yang kulakukan bermanfaat bagi sesama. Bukan sekadar untuk membahagiakan kedua orang tua dan keluarga, namun untuk kesejahteraan manusia.
"Tidak akan pernah rugi orang-orang yang bekerja keras. Bila dia berhasil maka dia akan bahagia. Namun bila gagal akan membuatnya semakin bijaksana."
                                                                  Wihdah Aisyah, 10 April 2014
Dan satu kehidupan baru akan dimulai. Meski aku tak tahu ini akan beujung dimana. Semoga bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Bismillah, inilah tempat itu, tempat aku akan dibesarkan dan dibentuk menjadi seorang pencerah peradaban. Aamiin   
                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar